Laman

Sabtu, 17 Desember 2011

Katakan TIDAK pada Obat Kimia


RADIKAL BEBAS SUDAH MENYEBAR DI MANA-MANA. Berton-ton racun kimia telah mencemari  air dan tanah Indonesia. Sabun, shampoo, deterjen, pestisida, pengawet, kosmetik, dan obat-obatan semua mengacaukan ekosistem, merusak tanaman, mengganggu kehidupan hewan, dan yang pasti… kita meracuni diri sendiri dan anak-cucu kita…
Oleh karena itu, tidak heran jika di media massa sering diberitakan adanya hewan maupun manusia yang lahir dengan kelainan genetis, lemah sering sakit-sakitan, atau cacat. Hal-hal seperti ini juga erat hubungannya dengan pencemaran lingkungan yang mempengaruhi genetika semua mahluk hidup.
Kebiasaan lebih senang memakai pengobatan kimia dibandingkan pengobatan alami ciptaan Tuhan, adalah tindakan yang “TANPA SADAR” merendahkan Maha Karya Tuhan dalam  alam ciptaanNya. Tuhan dengan KemahabijaksanaanNya telah mempersiapkan alam untuk menyembuhkan SEGALA penyakit yang ada, yang siap kita pakai secara murah bahkan ada yg cuma-cuma. Namun dengan kesombongan akan “kepintaran” manusia, kita secara “bawah sadar” berkata kepada Sang Maha Bijaksana, ”Tuhan,… cara dan buatan kami (standar pengobatan manusia dan obat-obatan kimia) lebih manjur daripada cara dan buatanMu (Hukum Alam dan obat alami).
Contoh pengobatan yang mengolah alam adalah suplemen atau obat herbal. Pembuatan obat herbal merupakan tindakan mengolah alam. Perbedaannya sungguh besar karena pembuatan herbal tidak merusak “rancangan” Tuhan atas materi asal yang dijadikan obat herbal. Unsur alam yang ada telah memiliki fungsi atau manfaat yang telah ditentukan Tuhan sebelumnya dan tinggal kita yang memanfaatkan alam tersebut sesuai dengan yang “dimaksudkan” Tuhan untuk kebaikan kita.
Pemanfaatan khasiat kelapa dengan membuat suplemen Virgin Coconut Oil, pemanfaatan khasiat omega-3 pada minyak ikan dengan ekstrak minyak ikan, pembuatan suplemen klorofil, pembuatan ekstrak bawang putih, herbal dari bumbu-bumbu dapur, jamu asli, dan sebagainya.

Lain halnya dengan obat-obatan yang dibuat oleh manusia dengan cara pemisahan unsur molekul dari molekul aslinya (yang sebenarnya “menyeimbangkan”), sehingga “rancangan awal Tuhan” atas molekul tersebut jadi hilang.
Contoh merusak alam dari molekul asli yang sebenarnya untuk “menyeimbangkan” adalah pembuatan garam meja yang digembar-gemborkan mengandung yodium yang baik untuk kesehatan ternyata adalah garam berbahaya yang telah dipecah dari unsur garam aslinya. Garam yodium malah terbukti menyebabkan hipertensi sedangkan garam laut asli yang “kita jauhi” ternyata diciptakan oleh Tuhan untuk penyedap rasa yang nikmat dan baik untuk meyembuhkan berbagai masalah kesehatan.
Tindakan seperti ini sama saja dengan mengulangi sejarah awal kejatuhan manusia oleh Adam dan Hawa, ketika manusia ingin menjadi seperti Tuhan. Sekali lagi saya tekankan, tindakan menggantikan alam ciptaan Tuhan dengan obat-obatan kimia dan lebih percaya pada cara manusia, sama saja dengan berkata (dalam tindakan, bukan dalam kata-kata), “Tuhan, saya lebih percaya dengan cara saya sendiri dibandingkan caramu dan ciptaanmu. Caramu kuno Tuhan.”

Jika ada yang berpendapat bahwa pengobatan alami tidak bisa dipercaya karena kurang penelitian, saya katakan ini adalah pendapat yang salah besar. Jika Anda melakukan pencarian pada Search Engine Google, akan Anda dapati beribu-ribu jurnal ilmiah yang mempublikasikan bukti-bukti ilmiah dari pengobatan alami. Bukti-bukti dan fakta sejarah telah ada di depan mata kita!
PERLU KITA KETAHUI!!
Efek samping adalah suatu reaksi tubuh yang menolak terhadap pengobatan yang diberikan, dan ini biasanya diakibatkan oleh karena pengobatan sintetis atau kimia dimana unsur tidak alami ini dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh. Sedangkan proses penyembuhan secara garis besar digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Proses penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan. Reaksi yang mungkin muncul berbeda-beda pada tiap individu, misal: pusing, mual, sakit perut.
2. Proses detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/setelah menerima pengobatan. Reaksi yang mungkin muncul: batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, borok, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar.
3. Proses regenerasi, dimana setelah menerima pengobatan, tubuh menganti sel-sel lama dengan sel-sel baru untuk memperbaiki sel, jaringan atau organ yang telah rusak.

Reaksi yang mungkin muncul: rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, kulit pecah-pecah, badan lemas, demam, dll. Proses penyembuhan yang terkadang menimbulkan reaksi tidak nyaman di atas, harus dialami oleh tubuh supaya tubuh bisa mengalami kesembuhan.

Jika Anda merasakan reaksi tidak mengenakkan setelah menggunakan pengobatan alternatif (termasuk terapi suplemen), dan kemudian Anda menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses penyembuhan. Suatu reaksi bisa dikatakan merupakan suatu efek samping (tubuh menolak pengobatan yang diberikan) apabila setelah melewati 3 hari, kondisi penderita MAKIN BERTAMBAH PARAH pada saat pengobatan diteruskan.

Reaksi-reaksi negatif ini biasanya terlihat langsung pada saat penderita mengonsumsi obat-obatan kimia yang tidak cocok dengan tubuh. Jadi jangan biasakan anda meminum obat-obatan kimia (walaupun hanya obat yang ada di warung sekalipun). Pilek sedikit, obat. Batuk sedikit obat.
Pusing sedikit, obat. Tahukah anda bahwa obat-obatan yang anda konsumsi lama-kelamaan akan menimbulkan penyakit baru yang sebenarnya anda tidak pernah mengalaminya seperti kerusakan pada ginjal, jantung, hati, menyebabkan tumor, hipertensi, merusak usus, mengakibatkan kebutaan, menyebabkan kelumpuhan, kejang-kejang, diare, depresi, paru-paru basah, sesak nafas, sakit kepala, dan lain sebagainya.

Parahnya lagi obat-obatan kimia tersebut kebanyakan tidak menyembuhkan anda dari penyakit yang anda derita melainkan hanya menghilangkan gejalanya saja. Sedangkan penyakitnya masih bersemayam di dalam tubuh anda. Semua orang juga tahu bahwa mengonsumsi obat kimia adalah berbahaya, sedangkan suplemen bisa kita konsumsi setiap hari. “Katakan TIDAK pada Obat Kimia”

Tidak ada komentar: